Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dalam melakukan riset nasional prevalensi penyalahgunaan narkoba tahun 2025. Riset ini bertujuan untuk mengukur prevalensi penyalahgunaan narkoba secara nasional, menganalisis polanya, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhinya.Sabtu (21/6/25).
Kepala BNN RI, Marthinus Hukom, menekankan pentingnya metodologi yang kuat dalam riset ini, yang ditargetkan selesai dalam tiga bulan dengan hasil diharapkan sudah tersedia pada akhir tahun ini. Data yang dihasilkan akan menjadi perbandingan untuk melihat tren penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
Riset ini juga bertujuan untuk mengukur efektivitas strategi penanganan narkoba yang telah dijalankan BNN selama satu setengah tahun kepemimpinannya. Selain itu, BNN juga ingin mengetahui tingkat kepercayaan publik terhadap BNN serta apa yang masyarakat inginkan dari BNN.
Populasi penelitian ini adalah penduduk Indonesia usia 15-64 tahun, dengan sampel sebanyak 67.600 responden yang tersebar di 34 provinsi, 134 kabupaten/kota, dan 3.380 blok sensus. Pengumpulan data akan dilakukan melalui wawancara menggunakan Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI).
Riset ini diharapkan dapat memberikan data dan informasi yang valid mengenai perkembangan narkoba di Indonesia, serta menjadi acuan bagi BNN dan stakeholder lainnya dalam mengembangkan strategi penanganan narkoba yang lebih efektif.
Humas BNN/ Gun
Social Footer