Genangan air yang terus-menerus terjadi di Simpang Tiga Taman Safari, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, telah menjelma menjadi simbol pengabaian fasilitas publik oleh pemerintah. Genangan tersebut tak hanya bertahan selama berbulan-bulan, tetapi juga berubah menjadi kubangan hitam pekat dengan bau menyengat yang menyiksa pengguna jalan dan warga sekitar.Kamis (3/7).
Diamnya pemerintah dalam menyikapi kondisi ini menunjukkan ketidakpedulian yang nyata terhadap pelayanan publik paling dasar: infrastruktur jalan. Padahal, sejumlah pejabat telah turun ke lokasi, namun tidak ada tindak lanjut atau perbaikan yang signifikan.
"Sudah berbulan-bulan air tergenang. Warnanya hitam, bau sekali. Katanya Camat dan Staf Ahli Bupati sudah datang ke lokasi, tapi sampai sekarang tidak ada perbaikan apa pun," ujar Derry Firmansyah, warga Kampung Tegal Batu, Desa Cibeureum.
Fakta bahwa genangan air bisa bertahan selama berbulan-bulan tanpa tindakan menunjukkan kegagalan total dalam pengelolaan infrastruktur publik. Saluran drainase yang tersumbat, air yang tidak mengalir, dan tidak adanya upaya pengerukan atau normalisasi membuat publik bertanya: Apakah pemerintah benar-benar peduli terhadap fasilitas umum?
Kondisi ini tidak hanya merugikan warga dan pengguna jalan, tetapi juga meluas ke sektor ekonomi dan wisata. Turis kecewa, pengusaha lokal merugi, dan masyarakat hanya bisa pasrah menanti itikad baik pemerintah yang entah kapan datangnya.
Pemerintah harus segera mengambil tindakan untuk menangani masalah genangan air di Simpang Tiga Taman Safari. Infrastruktur jalan yang baik sangat penting untuk mendukung kegiatan ekonomi dan pariwisata di daerah tersebut. Pemerintah harus menunjukkan komitmen dan itikad baik untuk menangani masalah ini dengan serius dan efektif.
#Joe salim
Social Footer