Maraknya penggunaan gadget di kalangan anak-anak menjadi perhatian serius bagi orang tua di era digital. Data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menunjukkan bahwa lebih dari 71,3% anak usia sekolah memiliki gadget dan menghabiskan waktu lama untuk bermain, yang berdampak pada gangguan tidur, penurunan prestasi akademik, serta masalah emosional dan sosial.
Menanggapi fenomena ini, psikolog anak, Ajeng Raviando, memberikan solusi praktis bagi orang tua untuk mengatasi kecanduan gadget pada anak, dengan menekankan pentingnya komunikasi yang jelas saat menetapkan batasan penggunaan gadget.
“Semuanya jadi tahu alasannya. Bukan sekadar kayak one way aja, anak-anak nggak dikasih kejelasan mengenai kenapa itu (gadget) nggak bagus buat dia,” ujar Ajeng.Jumat (8/8).
Ajeng menjelaskan bahwa dengan memberikan penjelasan yang logis dan mudah dipahami, anak akan lebih menerima aturan yang diberikan. Komunikasi yang efektif membantu anak memahami dampak negatif penggunaan gadget berlebihan dan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental.
Selain komunikasi, Ajeng juga menyarankan orang tua untuk:
- Menetapkan Batasan Waktu yang Jelas: Tentukan berapa lama anak boleh menggunakan gadget setiap harinya dan patuhi batasan tersebut.
- Menawarkan Alternatif Kegiatan: Ajak anak melakukan kegiatan lain yang menarik, seperti bermain di luar rumah, membaca buku, atau mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
- Memberi Contoh yang Baik: Orang tua juga harus mengurangi penggunaan gadget di depan anak agar anak tidak meniru kebiasaan tersebut.
- Menciptakan Waktu Berkualitas Bersama: Luangkan waktu untuk bermain dan berinteraksi dengan anak tanpa gangguan gadget.
Dengan menerapkan solusi ini, diharapkan orang tua dapat membantu anak melepaskan ketergantungan pada gadget, menjaga kesehatan fisik dan mental mereka, serta menciptakan lingkungan keluarga yang lebih harmonis.
Gun
Social Footer